Curruculum Vitae

Curruculum Vitae
Nama : Wiko Saputra
Tempat/tanggal lahir : Padang, 24 Maret 1983
Pendidikan : Sarjana Ekonomi Universitas Andalas Padang-Indonesia
Pekerjaan : Direktur PT. Tanjung Biru Konsultan – Indonesia
Staf Peneliti KasehDia Consulting – Malaysia
Advisory Editor Jurnal IPTEKS Terapan Kopertis Wilayah X
Alamat rumah : Jln. M. Hatta No. 3 Rt 001 Rw. 002 Kel. Anduring Kuranji Padang-Sumatera Barat 25151
Telp. (0751) 841118
HP. 081535267246
Email : wiko_saputra@yahoo.com


Publikasi Buku :

Kuliah Itu Gampang : Trik Sukses di Perguruan Tinggi (Penerbit : Visi Media)
Ekonomi Ketahanan Pangan : Teori dan Aplikasi dalam Perencanaan Pembangunan di Indonesia (Penerbit : Erlangga)
Sang Profesor (Furthcoming)


Publikasi Ilmiah :

Saputra. Wiko. 2004. ”Zakat Fisabilillah dan Pembiayaan Pendidikan Anak Miskin di Indonesia”. Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Saputra. Wiko. 2005. ”Analisis Korupsi di Jembatan Timbang dan Penerapan Good Governance”. Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Elfindri dan Wiko Saputra. 2005 ”Analisis Karakteristik Kemiskinan : Employment Assesment Strategy”. Jurnal Ekonomi Indonesia, Volume 1 No. 3 Desember 2005.
Saputra. Wiko. 2006. Pembiayaan Pendidikan di Indonesia menuju Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Saputra. Wiko. 2007. ”Analisis Karakteritik Isi Rumah Kemiskinan di Sumatera Barat : Adjustment Strategy Kemiskinan.” Procceding 10th Indonesia-Malaysia Culture Symphosium, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Saputra. Wiko dan Edi Aryanto. 2007. ”Subsidi Langsung Tunai (Direct Cash Transfer) di Indonesia : Desaign dan Implementasi” Procceding 10th Indonesia-Malaysia Culture Symphosium, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Saputra. Wiko. 2007. ”Pembiayaan Pendidikan di Sumatera Barat : Menuju Target MDGs 2015”. Procceding 10th Indonesia-Malaysia Culture Symphosium, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Saputra. Wiko. 2007. ”Dinamika Sosial dalam Pembangunan di Indonesia : Analisis terhadap Fenomena Pengangguran dan Kemiskinan”. Procceding 10th Indonesia-Malaysia Culture Symphosium, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Saputra. Wiko. Noviarti dan Jamaluddin Jahi. 2007. ”Status Kualiti Hidup di Sumatera Barat : Tinjauan mengikuti Bandar dan Luar Bandar” Procceding 10th Indonesia-Malaysia Culture Symphosium, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Saputra. Wiko. Noviarti dan Jamaluddin Jahi. 2007. ”Keselamatan Makanan di Kalangan Masyarakat Miskin di Sumatera Barat : Penyesuaian policy dan Implementasi Program”. Procceding 10th Indonesia-Malaysia Culture Symphosium, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Elfindri dan Wiko Saputra. 2007. ” Poverty in West Sumatera”. Procceding 10th Indonesia-Malaysia Culture Symphosium, Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) Bangi-Malaysia.
Noviarti. Wiko. Saputra dan Abdul Rahim MD Nor. 2007. “ Kualiti Hidup dalam Ketaksamaan Pembangunan : Analisis Ruang di Sumatera Barat. Procceding Seminar Kebangsaan Pengurusan Persekitaran, Universiti Malaysia (UM) Kuala Lumpur.
Saputra. Wiko. 2007. Metode Identifikasi Pemukiman Kumuh : Konsep dan Aplikasi. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 1 No. 3 Desember 2007.
Saputra. Wiko dan Yusrizal Yulius. 2007. “Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Status Gizi Balita pada Tiga Komunitas di Kabupaten Pasaman Barat”. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 1 No. 3 Desember 2007.
Saputra. Wiko. 2007. “Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Resiko Anak Bekerja di Sumatera Barat : Konsep dan Implikasi Kebijakan. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 1 No. 3 Desember 2007.
Saputra. Wiko. 2008. “Overview Palm Oil Industry in Indonesia : A Framework Supply Chain Analysis. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 1 April 2008.
Elfindri dan Wiko Saputra. 2008. “Subsidi Langsung Tunai Jilid Dua : Desain, Implementasi dan Program Penyesuaian. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 1 April 2008.
Saputra. Wiko. Yusrizal Yulius. Alfian Zein dan Junaidi. 2008. “Analisis Karakteristik Kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat : Implementasi terhadap Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Daerah. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 1 April 2008.
Hasan. Yulmizar dan Wiko Saputra. 2008. Ketahanan Pangan dan Kemiskinan : Implementasi dan Kebijakan Penyesuaian. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 1 April 2008.
Saputra. Wiko. 2008. ” Fenomena Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia : Implikasi terhadap Kebijakan Pembangunan. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 2 Agustus 2008. Noviarti. Wiko Saputra dan Jamaluddin MD Jahi. 2008. ”Status Kualitas Hidup Masyarakat dalam Proses Pembangunan di Sumatera Barat : Konsep dan Implementasi Kebijakan. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 2 Agustus 2008.
Elfindri. Wiko Saputra dan Gouranga Lal Dasvarma. 2008. “ Poverty in West Sumatera : Some Lessons From Positive Deviant Household Strategies. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 3 Desember 2008.
Saputra. Wiko. 2008. “Strategi Bisnis dalam Industri Kelapa Sawit di Indonesia : Pendekatan Struktur dan Supply Chain. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 3 Desember 2008.
Noviarti. Wiko Saputra dan Abdul Rahim MD Nor. 2008. ”Kualitas Hidup dan Ketimpangan Pembangunan di Sumatera Barat : Konsep Spasial dan Implikasi Kebijakan. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 3 Desember 2008.
Saputra. Wiko. 2008. ”Konsumsi Pangan di Indonesia : Konsep, Implementasi dan Kebijakan Penyesuaian. Jurnal Ipteks Terapan, Volume 2 No. 3 Desember 2008.


Penelitian :

(2005). Tenaga Ahli. Kajian Kemiskinan di Perkotaan dan Pedesaan Sumatera Barat. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Sumatera Barat.
(2005). Tenaga Ahli. Pengukuran HDI dan Perencaan Pembiayaan Pembangunan Manusia Kabupaten Bengkalis. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis.
(2005). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Ketenagakerjaan Daerah Kabupaten Solok. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Solok.
(2005). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Pariaman. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman.
(2005). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Ketenagakerjaan Daerah Kota Pariaman. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pariaman.
(2005). Penyusunan Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah Kota Payukumbuh. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Payukumbuh.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Bukittinggi 2006-2020. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bukitinggi.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Bukittinggi 2006-2010. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bukitinggi.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Sawahlunto 2006-2020. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sawahlunto.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Sawahlunto 2006-2010. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sawahlunto.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pasaman 2006-2020. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pasaman 2006-2010. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pesisir Selatan 2006-2020. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Pesisir Selatan 2006-2010. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
(2006) Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Natuna 2006-2020. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Natuna.
(2006). Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Natuna 2006-2010. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Natuna.
(2006). Tenaga Ahli. Feasibilty Study BPR Alahan Panjang. Kerjasama Anggari Dinamika Global dan Bank Nagari.
(2006). Ketua Tim. Pengukuran HDI dan Penyusunan Rencana Pembiayaan Pembangunan Manusia Kabupaten Pesisir Selatan. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
(2006). Ketua Tim. Penyusunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kabupaten Pesisir Selatan. Kerjasama Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Pembangunan (LPEP) Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
(2006). Ketua Tim. Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Kesehatan RSUD. Achmad Mochtar Bukittinggi. Kerjasama CV. Santyaya dan Biro Pemerintahan Propinsi Sumatera Barat.
(2006). Tenaga Ahli. Analisis dan Pertimbangan Susunan Organisasi Unit Kerja di Lingkungan Pemerintahan Daerah Propinsi Sumatera Barat. Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.
(2006). Tenaga Ahli. Analisis terhadap Rancangan Peraturan Daerah (RANPERDA) Penanaman Modal Daerah Propinsi Sumatera Barat. Pemerintah Propinsi Sumatera Barat.
(2006). Ketua Tim. Feasibility Study Pembagunan Dermaga CPO Pelabuhan Teluk Bayur Padang-Sumatera Barat. Kerjasama PT. Konsulindo Prima Karya Abadi dan PT. Pelindo II.
(2007). Tenaga Ahli. Identifikasi Sarana dan Prasarana Kawasan Nelayan dan Pemukiman Kumuh di Sumatera Barat. Kerjasama PT. Elvano dan Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat.
(2007) Tenaga Ahli. Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2007. Kerjasama Pusat Studi Pembangunan dan International dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman Barat.
(2007) Tenaga Ahli. Penyusunan Masterplan Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2007. Kerjasama Pusat Studi Pembangunan dan International dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman Barat.
(2007) Tenaga Ahli. Analisis Angkatan Kerja Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2007. Kerjasama Lembanga Penenelitian Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman Barat.
(2008) Economist. Studi of The Palm Oil Industry in Indonesia and Major Palm Oil Companies in Indonesia. KasehDia Consulting Malaysia & Malaysia Palm Oil Council (MPOC) Malaysia.
(2008) Economist. Regulatory Framework and Analysis on The Existing Legislations Pertaining Palm Oil Industry As Well As Regional Autonomy Policy. KasehDia Consulting Malaysia & Malaysia Palm Oil Council (MPOC) Malaysia.
(2008) Tenaga Ahli. Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kawasan Pesisir Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2008. Kerjasama Pusat Studi Pembangunan dan International dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman Barat.
(2008) Ketua Tim. Penyusunan Profil Proyek Pembangunan Hotel Berbintang di Simpang Empat. Kerjasama PT. Nuansa Archiplan dan Badan Penanaman Modal Daerah Kabupaten Pasaman Barat.
(2008) Tenaga Ahli. Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sijunjung Tahun 2008. Kerjasama Lembaga Penelitian Ekonomi dan Sosial Universutas Negeri Padang dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sijunjung.
(2008) Tenaga Ahli. Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Solok Selatan Tahun 2008. Kerjasam Lembaga Manajemen Universitas Andalas dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Solok Selatan.
(2008) Tenaga Ahli. Penyusunan Masterplan Perhubungan Kabupaten Pasaman. Kerjasama PT. Nuansa Archiplan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pasaman.

Study of Palm Oil Industry in Indonesia and Major Palm Oil Companies in Indonesia

Study of  Palm Oil Industry in Indonesia and Major Palm Oil Companies in Indonesia
Penerbit : KasehDia Consulting Malaysia
Editor : Irfan Sungkar & Wiko Saputra
Deskripsi : The Indonesian palm-oil sector is still one of the most dynamic sectors in the Indonesian agro-industry, with new investment steadily flowing in given the lack of other high yielding plantation sectors. Blessed with fertile land and an abundant supply of low-cost labour, Indonesia’s palm-oil plantations are perceived as an attractive investment domain for plantation companies seeking to expand their operations to meet the increasing CPO (Crude Palm Oil) demand in the world market. In 2008, the total area of oil-palm cultivation in Indonesia expected to reach 6.2 million hectares, spread across five major islands. Approximately 80 percent of this total area is considered mature, while the rest has not yet reached the productive stage. The island of Sumatera is the main planting area for palm oil, accounting for about 75 percent of the total planted area. In fact, the majority of plantations in Sumatera are mature and in peak conditions. Kalimantan, on the other hand, is a relatively new destination for the development of palm oil plantations, so most plantations in this island are still immature. To accommodate the country’s ambition of becoming the world’s largest palm-oil producer, the Indonesian government introduced various policies to attract domestic and foreign investments, although many of these policies/ legislations are complex and sometime confusing. Added with the problems of ‘red-tape’ and complicated bureaucracy, especially with the regional autonomy issue, this makes investment in the Indonesian palm oil industry needs a comprehensive knowledge and insights on the existing situation and regulatory framework. This especially important when companies plan to take advantage of the existing situation as the country offers an immense opportunity, but this can only be efficiently grabbed through the above as well as ‘understanding’ on the business practices widely implemented in Indonesia. At present, the expansion of oil-palm planting has reached approximately between 0.4 and 0.5 million hectares per annum; and a further acceleration is expected in the coming years especially if the prices of palm oil products are able to sustain at high levels. This expansion was largely due to increased productivity (better FFB output yield and higher oil extraction ratio) as well as higher export revenues. Nevertheless, beside many of the positive factors, the Indonesian palm-oil industry is not without risk and challenges, which in many cases can be prohibitive for foreign investors with little or incomplete information on these risks and challenges. Among others, these are: (1) Inconsistent and un-clear legal and regulatory framework; (2) Social tension; (3) Land issues and protection of investor rights; (4) Regional autonomy issues and problems and; (5) Sustainability issues. These risks and challenges are some of the findings from this research project which was undertaken in Indonesia from early 2000’s.

Masterplan Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat

Masterplan Kemiskinan Kabupaten Pasaman Barat
Penerbit : Pusat Studi Pembangunan dan International (PSPI) Universitas Bung Hatta Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Buku ini merupakan hasil riset mengenai kemiskinan di Kabupaten Pasaman Barat. Sebagai salah satu Kabupaten baru di Sumatera Barat paska pemekaran daerah pada tahun 2003, kabupaten ini mulai melakukan perbaikan dalam perencanaan pembangunan daerah. Salah satu aspek yang menjadi perhatian penting dari pemerintah daerah adalah mengenai persoalan kemiskinan. Dalam buku ini pembaca dapat melihat bagiaman kondisi kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Kelebihan dari hasil studi ini yaitu persoalan kemiskinan dianalisis secara lebih holistik dengan memadukan pendekatan analisis regional dengan pendekatan spasial sehingga dapat ditemukan persoalan-persoalan kemiskinan baik yang bersifat urgen sampai pada persoalan diluar kemiskinan yang secara langsung juga mempengaruhi kemiskinan dalam masyarakat.

Penelitian dan Pengkajian Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pasaman Barat

Penelitian dan Pengkajian Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pasaman Barat
Penerbit : :Pusat Studi Pembangunan dan International (PSPI) Universitas Bung Hatta Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Pertanyaan pokok yang akan dibahas dalam studi ini adalah apakah faktor-faktor yang mempengaruhu rendanya indeks pembangunan manusia di Pasaman Barat? Berdasarkan jawaban atas pertanyaan tersebut telah dicoba untuk menyusun besarnya target yang ingin dicapai pada tahun 2015 dan juga memprediksi besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut. Kombinasi antara sekunder dan data primer telah digunakan untuk membahas pertanyaan penelitian di atas. Data sekunder yang diperoleh secara resmi dari instansi pemerintah, dan data primer yang dikumpulkan melalui survai rumah rumah tangga dengan sampel sebesar 400 rumah tangga. Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah model regresi logistik dan analisis tabulasi silang. Dengan metode tersebut studi ini telah berhasil membuat beberapa skenario prediksi perbaikan komponen-komponen IPM dan mengitung besarnya kebutuhan biaya untuk mempercepat perbaikan indeks IPM Pasaman Barat.

Analisis Angkatan Kerja Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2007

Analisis Angkatan Kerja Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2007
Penerbit : Lembaga Penelitian Universitas Andalas Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Masalah ketenagakerjaan yang dihadapi Indonesia secara keseluruhan sangat komplek, pada satu sisi terdapat pertumbuhan angkatan kerja yang masih tinggi, pada sisi lain perluasan kesempatan kerja belum memadai. Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Pasaman Barat. Walaupun kondisi saat ini menujukan angka pengangguran untuk Kabupaten Pasaman Barat relatif rendah yaitu sebesar 4,60 atau sebanyak 6.772 orang (BPS, 2005), tapi kedepan ini perlu dijadikan sebuah persoalan karena dari sisi penawaran dan permintaan akan cenderung memberikan tekanan terhadap ketenagakerjaan. Indikasi yang dapat dilihat dari sisi penawaran, perubahan struktur umur dan laju pertumbuhan penduduk yang mengalami peningkatan (3,27 % pertahun) akan meningkatkan penduduk usia kerja dan angkatan kerja. Dan ketika peningkatan ini tidak diantisipasi dari aspek permintaan tenaga kerja maka terjadi peningkatan angka pengangguran. Dari sisi permintaan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi (6,54 % pada tahun 2005) belum mampu memberikan kesempatan kerja yang optimal terhadap masyarakat. Selain itu transformasi ekonomi yang terjadi kearah transisi pertanian semi modern belum membuka peluang kerja yang besar. Justru migrasi tenaga kerja ke Kabupaten Pasaman Barat menjadi meningkat sehingga persaingan dalam pasar kerja lokal menjadi tinggi. Ketika daya saing tenaga kerja lokal rendah akibat pendidikan yang rendah dan keterampilan yang kurang memadai maka pada sektor pertanian terutama perkebunan didominasi oleh masuknya tenaga kerja dari luar.

Study Kelayakan Pembangunan Dermaga CPO Pelabuhan Teluk Bayur Padang

Study Kelayakan Pembangunan Dermaga CPO Pelabuhan Teluk Bayur Padang
Penerbit : Konsulindo Primakarya Abadi
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Sesuai dengan arahan pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur yang tertuang dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 74 Tahun 2004 tentang Rencana Induk Pelabuhan Teluk Bayur yang menetapkan Pelabuhan Teluk Bayur sebagai pelabuhan internasional dan nasional. Dalam dokumen tersebut telah disusun tahapan pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur untuk jangka waktu sampai 2030 yang dipecah menjadi tiga tahapan pengembangan. Melihat perkembangan kondisi pelabuhan saat ini, salah satu pengembangan pelabuhan yang paling mendesak adalah tersedianya dermaga khusu CPO. Besarnya peningkatan arus bongkar muat kapal untuk pengangkutan CPO keluar Sumatera Barat melalui Pelabuhan Teluk Bayur menjadi peluang besar bagi pengelola pelabuhan yaitu PT. Pelindo II untuk merealisasikan pembangunan Dermaga CPO yang baru. Berdasarkan data laporan kegiatan operasional Pelabuhan Teluk Bayur 2005, jelas terlihat sepanjang tahun 2003 sampai 2005 telah terjadi peningkatan arus muat CPO dari 621.687 ton menjadi 1.048.768 atau meningkat sebesar 40,70 persen. Begitu juga terhadap aktivitas dermaga, dimana arus barang berupa CPO mencapai 11,67 persen dari 8.984.719 ton total keseluruhan. Kondisi ini juga didukung dengan terus meningkatnya produktivitas CPO daerah Sumatera Barat dan daerah disekitarnya dari tahun ke tahun akibat peningkatan produksi sawit dan perluasan lahan baru untuk kebun sawit. Konsekuensi dari kondisi ini tentunya permintaan akan CPO juga akan mengalami peningkatan. Menyikapi peningkatan tersebut adalah sangat rasional bagi PT. Pelindo II untuk melakukan pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur khusus untuk Dermaga CPO sehingga arus bongkar muat di pelabuhan menjadi lebih optimal. Selain itu, pengembangan tersebut menjadi peluang terhadap peningkatan pendapatan PT. Pelindo II sebagai pengelola pelabuhan, dari perspektif ini rencana pembangunan Dermaga CPO juga dapat membantu kelancaran investasi di Sumatera Barat. Dari analisis diatas menunjukkan bahwa peningkatan produksi CPO membuka peluang investasi yang menarik. Namun demikian diperlukan kajian yang lebih mendalam untuk melihat kelayakan terhadap investasi pembangunan dermaga CPO. Untuk itulah studi ini dilakukan sebagai sebuah kajian terhadap kelayakan pembangunan dermaga CPO baik dari sisi finansial sampai pada analisis dampak terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial budaya. Melalui pendekatan multi perspektif tersebut diharapkan keberadaan pembangunan dermaga CPO dapat dilaksanakan dengan dasar yang kuat.

Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bengkalis Tahun 2006-2010

Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bengkalis Tahun 2006-2010
Penerbit : Lembanga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) Universitas Andalas Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Kabupaten Bengkalis yang merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang memiliki aset sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang potensial melakukan terobosan dan menetapkan komitmen daerah untuk ikut mendukung konsensus MDGs dengan melakukan terobosan yang luar biasa dalam pembangunan daerah ke depan. Ini ditunjukkan dengan dilakukan kajian terhadap IPM daerah dengan orientasi pada perbaikan pembangunan manusia 2006-2010 dan menjadikan pembangunan mutu manusia sebagai target utama dalam pencapaian pembangunan daerah.

Penyusun Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pesisir Selatan

Penyusun Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pesisir Selatan
Penerbit : Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) Universitas Andalas Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Kabupaten Pesisir Selatan baru saja menyelesaikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Dalam dokumen RPJM yang sudah disepakati oleh berbagai fihak, memberikan prioritas khusus dalam bidang pembangunan manusia. Selain pengembangan ekonomi yang berbasis agrowisata, diikuti oleh pembangunan infrastruktur. Pada akhir akhir ini, fihak legislative mempertanyakan ukuran keberhasilan pembangunan dinilai melalui perubahan indeks pembangunan manusia. Niat untuk memberikan prioritas pembangunan manusia cukup beralasan, mengingat dalam konteks nasional Presiden sudah memberikan komitmen bersama dengan PBB, dalam hal ini United Nations Development Programmes (UNDP), ingin menyelesaikan komitment pembangunan manusia di Indonesia yang pencapaiannya selesai tahun 2015. Ketika komitmen tersebut menjadi kenyataan Kabupaten Pesisir Selatan perlu ikut agar segala program yang sudah dicanangkan secara Nasional diikuti oleh program yang lebih spesifik, sesuai dengan persoalan utama yang dihadapi.

Penyusunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kabupaten Pesisir Selatan 2006

Penyusunan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Kabupaten Pesisir Selatan 2006
Penerbit : Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) Universitas Andalas Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Desentralisasi menjadi sebuah tantangan bagi daerah dalam memacu pembangunan ekonomi daerah karena terbuka wewenang yang lebih besar bagi daerah untuk tumbuh dan berkembang dengan kemandirian yang diberikan pemerintah pusat. Peran aktif daerah dalam meningkatkan laju pembangunan merupakan salah satu hal yang mutlak dalam era desentralisasi. Daerah dihadapi dengan persaingan antar daerah terutama kaitannya dengan investasi. Kenapa persoalan investasi menjadi agenda utama dalam pembangunan nasional (lihat RPJMN 2004-2009)? Karena investasi akan berkolerasi positif dengan perluasan kesempatan kerja, kesejahteraan masyarakat yang akan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara nasional, pemerintah dihadapi dengan berbagai kerumitan dalam memacu pembangunan. Tidak kondusifnya kondisi makro ekonomi dan iklim politik yang tidak stabil menjadi persoalan dan iklim investasi nasional. Ini juga berdampak terhadap perkembangan investasi di daerah. Untuk itu perlu kajian oleh pemerintah daerah untuk berusaha meningkatkan iklim investasi. Salah satu analisis yang diperlukan dalam mengukur investasi dan kontribusi terhadap produktivitas adalah perlunya daerah mengetahui aspek Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Melihat situasi ini, pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan mencoba melakukan perbaikan terhadap investasi daerah. Langkah yang dilakukan dengan menghitung seberapa besar nilai ICOR sehingga ke depan pemerintah daerah mempunyai proyeksi terhadap investasi. Dengan adanya studi ini diharapkan dapat mengatasi persoalan terutama penetapan target investasi dan pengambilan investasi yang akan terlihat dalam pertumbuhan ekonomi daerah kedepan.

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Kesehatan pada RSUD Achmad Mochtar B

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Pelayanan Kesehatan pada RSUD Achmad Mochtar B
Penerbit : Biro Pemerintahan Propinsi Sumatera Barat
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Sesuai dengan Buku Pegangan Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah yang dikeluarkan oleh Bappenas (2006) maka pemerintah daerah atau instansi yang menyediakan pelayanan terhadap publik perlu melakukan perbaikan terhadap sistem pelayanan. Ini harus dilakukan untuk menciptakan perubahan pelayanan dalam rangka desentralisasi. Mekanisme apa yang perlu dilakukan dalam reformasi pelayanan publik, pemerintah melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah mengintruksikan pemerintah daerah atau instansi untuk menilai seberapa besar kepuasaan dari masyarakat terhadap layanan yang diberikan. RSUD Ahmad Mochtar sebagai instansi pemerintah dalam pelayanan publik untuk kesehatan masyarakat perlu melakukan kajian terhadap Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Dengan IKM akan terlihat seberapa efektif pelayanan yang diberikan oleh RSUD Ahmad Mochtar terhadap masyarakat. Hasil dari IKM akan memperlihatkan dimensi dari persoalan pelayanan sehingga implementasi IKM menjadi agenda kedepan bagi RSUD Ahmad Mochtar dalam melakukan perbaikan terhadap sistem pelayanan.

Kajian Tingkat Kemiskinan di Pedesaan dan Perkotaan Sumatera Barat

Kajian Tingkat Kemiskinan di Pedesaan dan Perkotaan Sumatera Barat
Penerbit : Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) Universitas Andalas Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Persoalan kemiskinan masih ditempatkan sebagai bagian persoalan pembangunan nasional, sekalipun secara persentase bervariasi dan cenderung mengalami penurunan semenjak tahun 1998, tetapi dari segi jumlah penduduk Indonesia, jumlah penduduk yang miskin masih cukup besar Kondisi kemiskinan yang terjadi di Sumatera Barat, mirip dengan kondisi yang terjadi sebelum terjadinya krisis moneter. Sementara itu pemahaman tentang kemiskinan secara akademis masih belum memuaskan dan masih memerlukankan kajian-kajian yang lebih holistik.

Analisis Potensi dan Kelayakan Pendirian BPR Alahan Panjang Kabupaten Solok

Analisis Potensi dan Kelayakan Pendirian BPR Alahan Panjang Kabupaten Solok
Penerbit : Bank Nagari
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : BPR sebagai salah satu bentuk industri perbankan yang potensial pada masa akan datang sebagai salah satu ujung tombak lembaga yang membiayai usaha-usaha ekonomi menengah dan kecil akan dapat membantu pengusaha berpenghasilan rendah dan pengusaha kecil baik dipedesaan. Lebih khususnya untuk penyediaan kebutuhan kredit pengembangan sektor rill. Kenyataan ini sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/35/KEP/DIR Tanggal 10 November 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat yang menyatakan bahwa ”untuk lebih mendorong terciptanya perbankan nasional yang tangguh dan effisien diperlukan Bank Perkreditan Rakyat yang mampu memberikan pelayanan bagi masyrakat golongan ekonomi lemah dan pengusaha kecil baik di pedesaan dan perkotaan”. Fenomena yang berkembang, selama ini adalah, masih kurang atau tidak terjangkaunya sama sekali oleh pelayanan jasa bank umum dan lembaga keuangan formal lainnya, sehingga peranan lembaga keuangan nonformal maupun semi formal menjadi berarti pula keberadaannya walaupun banyak menyangsikan bilamana ditinjau dari efek biaya yang dimunculkannya. Mengingat peranan dari BPR sangat diharapkan, maka peran. BPR pada masa yang akan datang dianggap strategis dalam pelaksanaan kebijakan ekonomi rakyat. Di Kabupaten Solok, sebagai salah satu kabupaten yang bergerak di bidang penguatan sektor pertanian, kebutuhan pendirian BPR masih memungkinkan. Untuk itu, bagi pendirian suatu BPR maka diperlukan suatu studi kelayakan pendirian BPR untuk mengidentifikasi peluang usaha BPR. Usulan ini berisikan rencana kerja persiapan dokumen pendirian BPR Laporan tersebut memaparkan analisis dari informasi dan datadata yang dapat dipercaya keberadaannya sebagai dasar perumusan pendirian BPR.

Arah, Strategi dan Kebijakan Ketenagakerjaan Kabupaten Solok Tahun 2006-2010

Arah, Strategi dan Kebijakan Ketenagakerjaan Kabupaten Solok Tahun 2006-2010
Penerbit : Lembaga Penenlitian Ekonomi Regional (LPER) Universitas Andalas Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Fenomena ketenagakerjaan kabupaten Solok sangat kompleks, angka pengangguran yang relatif tinggi di atas dua digit, seperti yang juga dialami oleh Kabupaten dan kota lainnya. Berbagai faktor eksternal dapat memicu persoalan ketenaga kerjaan. Selain dampak dari faktor penawaran, semakin berakhirnya proses pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan Kota Arosuka secara signifikan membawa implikasi penting terhadap permintaan turunan pekerjaan yang terkait dengan itu. Sekalipun demikian saat bersamaan masih banyak yang belum diketahui dari aspek ketenagakerjaan, mengingat dari tahun ke tahun persoalan ketenagakerjaan daerah semakin kompleks. Lebih lebih lagi ketentuan Undang Undang RI Nomor 13 tahun 2003, tentang ketenagakerjaan, pemerintah berkewajiban menyusun rencana tenaga kerja sebagai acuan penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan. Undang undang ini dilanjutkan dengan SK menteri tenaga kerja dan Transmigrasi No: B.664 tahun 2004, dimana dalam SK menteri tersebut dinyatakan juga menurut pasal 7 (tujuh) dan 8 (delapan) UU no 13 tahun 2003 juga menetapkan bahwa pemerintah Kabupaten dan Kota juga harus menyusun Rencana Tenaga Kerja daerah (RTKD).

Penyusunan Rencana Ketenagakerjaan Daerah Kota Pariaman Tahun 2006-2010

Penyusunan Rencana Ketenagakerjaan Daerah Kota Pariaman Tahun 2006-2010
Penerbit : Lembaga Penelitian Ekonomi Regional (LPER) Universitas Andalas Padang
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Semenjak dikukuhkannya Kota Pariaman menjadi sebuah kota, maka fenomena ketenagakerjaan perlu dijadikan sebagai salah satu isu penting. Selain masalahnya sangat kompleks, angka pengangguran semakin lama semakin meningkat, seperti yang juga dialami oleh kota lainnya. Berbagai faktor eksternal dapat memicu persoalan ketenagakerjaan. Selain dampak dari faktor penawaran, seperti dampak dari putus sekolah untuk kelompok pendidikan SLTP dan SLTA, faktor melemahnya permintaan sebagai akibat dari inflasi paska kenaikan BBM, juga diperkirakan sebagai faktor yang menyebabkan tingginya jumlah pencari kerja. Sekalipun demikian, saat bersamaan masih banyak yang belum diketahui dari aspek ketenagakerjaan, mengingat dari tahun ke tahun persoalan ketenagakerjaan daerah semakin kompleks. Lebih lebih lagi ketentuan Undang Undang RI Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pemerintah berkewajiban menyusun rencana tenaga kerja sebagai acuan penyusunan kebijakan, strategi dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan. Undang undang ini dilanjutkan dengan SK Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No: B.664 tahun 2004 tentang penguyusunan Rencana Ketenakakerjaan Daerah.

Identifikasi Sarana dan Prasarana Pemukiman Nelayan dan Kawasan Kumuh di Sumatera Barat

Identifikasi Sarana dan Prasarana Pemukiman Nelayan dan Kawasan Kumuh di Sumatera Barat
Penerbit : Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Propinsi Sumatera Barat
Editor : Wiko Saputra
Deskripsi : Masalah lingkungan permukiman kumuh adalah suatu permasalahan yang perlu segera dilakukan penanganannya, tidak dapat diselesaikan secara sepihak, tetapi harus sinergis melibatkan potensi dan eksistensi dari seluruh unsur baik dari pemerintah pusat, propinsi maupun kabupaten/kota serta masyarakat sendiri. Upaya penanganan permukiman kumuh telah diatur dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan Permukiman, Inpres No. 5 Tahun 1990 Tentang Pedoman Pelaksanaan Peremajaan Permukiman Kumuh di Atas Tanah Negara dan kebijakan penanganan permukiman kumuh sesuai Surat Edaran Menpera No. 04/SE/M/I/93 Tahun 1993. Dalam pelaksanaannya, penanganan lingkungan permukiman kumuh dimulai dari penentuan atas kawasan-kawasan dari bagian wilayah perkotaan yang mengalami permasalahan kekumuhan melalui langkahlangkah identifikasi baik terhadap potensi maupun permasalahan kekumuhan yang ada, dan untuk langkah awal yang sangat strategis adalah identifikasi terhadap kebutuhan prasarana dan sarana permukimannya. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk merumuskan program penanganan permasalahan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang dihadapi pada kawasan nelayan dan kawasan kumuh di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat. Tujuannya adalah mendapatkan daftar kawasan nelayan dan kawasan kumuh beserta permasalahan kekumuhan dan permasalahan kualitas pelayanan prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan permukiman serta strategi penanganannya. Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut, maka sasaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya daftar kawasan nelayan dan kawasan kumuh di Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat beserta jenis kegiatan pembangunan dan peningkatan prasarana dan sarana permukiman dan profil lokasi serta rencana pendanaannya.
Tidak ada postingan.
Tidak ada postingan.